Sejumlah produsen mobil ramai-ramai menggarap mobil berskema low cost and green car (LCGC). Mobil tipe ini diprediksi bakal menjaring pasar yang besar. Apalagi pemerintah sudah siap mengeluarkan regulasinya.
Mobil skema LCGC dipastikan bakal banyak menarik konsumen kelas menengah. Selain harganya yang kompetitif dan ramah lingkungan, desain mobil ini juga tetap terlihat mewah seperti mobil-mobil konvensional lain. "Kami malah optimistis bahwa terbitnya mobil berskema LCGC ini akan mengambil pasar pengendara sepeda motor," kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Djongkie D Sugiarto.
Dia menambahkan, saat ini sudah banyak pabrikan mobil yang menggarap mobil dengan skema ini, tetapi mereka belum berani memproduksi secara massal karena masih ada hambatan di sisi regulasi dan infrastruktur. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) misalnya secara resmi telah merilis Daihatsu Ayla. Namun, untuk peredaran dipasar, Daihatsu menanti regulasi pemerintah. Harga Ayla terendah dipatok senilai Rp75 juta. PT Toyota Astra Motor (TAM) juga tidak ingin ketinggalan. Perusahaan
joint venture dengan Toyota Motor Corporation, Jepang itu memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan,Toyota Agya. Desain yang dihadirkan mobil ini tetap kuat, tegas, dan dinamis. Harga yang dicanangkan juga tidak terlalu mahal antara Rp80-l10 juta.
Hal serupa juga disiapkan PT Nissan Motor Indonesia (NMI), pabrikan mobil asal Jepang ini juga menerbitkan mobil berskema LCGC dengan mengusung Datsun, yang sempat tenar di Indonesia pada dekade 1970-1980-an. Maklum, Datsun bisa dibilang sebagai "nenek moyangnya" Nissan sebelum 1986.Diera l970-1980-an Datsun sudah moncer dengan sejumlah line up mobil mewah dan kencang. Sebut saja B120 pikap, 120Y coupe, dan sedan Sunny Series 1600. Yang juga sangat tersohor saat itu ialah varian Datsun SSS (Triple S) serta 240Z alias FairladyZ.
Untuk rencana mobil jenis LCGC, Datsun diakbarkan sudah mempetsiapkan mobil dengan harga versi rerendah di kisaran Rp100 juta, tapi spesifikasinya berkualitas tinggi. Meski harganya tergolong murah, mobil yang bakal diluiicurkan tidak murahan.
Selain itu, ada juga PT Honda Prospect Motor (HPM) dan Mitsubishi Motor Corporation (MMC). Keduanya juga turut andil dalam berebut pasar industri automotif dengan memproduksi mobil LCGC. PT HPM rencananya merilis Honda CR-Z yang dinilai sebagai hasil dari evolusi perpaduan teknologi sporty dan ramah lingkungan.
Saat ini MMC tengah mencanangkan mobil city car, Mirage, masuk dalam skema LCGC. Sayangnya, akibat aturan mengenai penerbitan LCGC yang belum jelas dari pemerintah, MMC dan sejumlah produsenmobillainnyabelum berani memproduksi massal. Mereka masih akan mempelajari detil kebijakan LCGC pemerintah dalam negeri. Mirage akan dibanderol di kisaran Rpl39-165 juta.
Djongkie mengatakan, PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) memantapkan akan mencoba tes pasar di Indonesia untuk produk mobil jenis hibrida. Prinsipal di Korea Selatan masih menganalisis pasokan komponen yang bisa dibuat diTanah Air.
Selama ini Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) menanti regulasi dari pemerintah yang disebut-sebut dalam bentuk peraturan pemerintah. Pemerintah kabarnya menyiapkan satu paket untuk mendukung pengembangan mobil murah, ramah lingkungan termasuk mobil hibrida, dan listrik sebagai pengembangan dari rancangan regulasi LCGC yang digabungkan dengan low carbon emission.
Menteri Perindustrian MS Hidayat beberapa waktu lalu mengatakan, aturan yang akan dikeluarkan pemerintah terkait keringanari fiskal mobil ramah lingkungan atau LCGC. Selain mobil murah dan ramah lingkungan, regulasi itu juga mengatur keringanan fiskal untuk mobil hibrida, listrik, dan mobil untuk petani.
Jika regulasi terkait LCGC bisa dengan cepat disahkah pemerintah, tidak mustahil pasar industri automotif akan disesaki mobil-mobil berbiaya murah dan ramah lingkungan. Vice President of Automotive & Transportation Practice Frost & Sullivan Asia-Pacific Vivek Vaidya mengatakan, pengumuman resmi terkait dengan pe-ngesahan regulasi LCGC tahun ini mungkin turut meningkatkan pasar karena akan ada banyak pilihan kendaraan yang lebih terjangkau.
"Mobil dengan kategori 4x2 akan tetap menjadi pendorong utama meningkatnya jumlah konsumen di Indonesia tahun ini. Segmentasi konsumen mereka akan bersaing dengan mobil berskema LCGC jika regulasinya telah diluncurkan," ujar Vaidya dalam The Indonesia's Automotive Outlook 2013 di Jakarta, (17/1).
Menurut data Frost & Sullivan, jumlah pengendara kendaraan diprediksi akan berlanjut meningkat. Jika pada .2011 pengguna mobil mencapai 780.500 unit, tahun ini akan naik sampai 840.000 unit. Salah satunya dipengaruhi terbitnya mobil berbiaya murah dan ramah lingkungan pada sejumlah produsen mobil.
Kesiapan sejumlah produsen mobil menggarap mobil berbiaya murah dan ramah lingkungan untuk dipasarkan di Indonesia dinilai tepat. Kondisi perekonomian yang sedang stabil dan meningkatnya jumlah kelas ekonomi menengah menj adi sasaran yang nyata bagi pasar mobil murah tersebut.
"Pertumbuhan angka penjualan mobil pada 2012 dialami semua seg-men mobil penumpang, dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari segmen 4x2. Jika tahun ini terbit regulasi mobil berskema LCGC, tidak menutup kemungkinan angka penjualan mobil di Indonesia akan mengalahkan Thailand," kata Vaidya.
Karena itu,pemerintah ditunt ut bertindak cepat untuk lahirnyamobil berskema LCGC. Tujuannya adalah produksi mobil ke depan dapat berbasis raamah lingkungan sehingga dapat menghemat bahan bakar minyak dan rendah imisi gas buang. Termasuk bisa dijangkau dengan mudah oleh masyarakat.
sumber : Koran Sindo
Share:Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin