Dalam rangka memanfaatkan limbah hasil pengolahan pabrik gelas serta limbah yang berasal rumah tangga (piring dan gelas pecah yang sudah tidak terpakai) menjadi bahan baku industri kerajinan, Balai Besar Keramik bekerjasama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pasar Kab. Jombang mengadakan pelatihan "Pembuatan Gelas Opal Dari Limbah Kaca Sebagai Bahan Baku Manik-Manik" yang diselenggarakan selama 5 hari, bertempat di Balai Besar Keramik, Bandung.
Pelatihan ini diikuti oleh 9 orang pengrajin manik-manik dari desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, dan didampingi oleh 2 orang staf dari Disperindagpas Kab. Jombang.
Latar belakang dilaksanakannya pelatihan ini adalah kondisi yang dialami para perajin di Kabupaten Jombang yang kesulitan mencari bahan baku gelas opal untuk digunakan sebagai bahan baku utama dalam pembuatan kerajinan manik gelas, seperti produk aksesoris kalung, gelang, tasbih, dll.
Untuk diketahui, saat ini sudah tidak ada lagi pabrik gelas yang memproduksi gelas opal, dengan alasan biaya produksi yang tidak ekonomis. Di lain pihak, ada produk sejenis yang terbuat dari bone China yang harganya relatif lebih murah dan hasil produk yang tidak kalah bersaing dengan gelas opal. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah perajin manik-manik, yang awalnya berjumlah 120 perajin, menjadi tinggal 35 perajin saja.
Materi pelatihan ini meliputi:
1. Pengolahan limbah kaca menjadi cullet,
2. Pembuatan komposisi gelas opal,
3. Pembakaran gelas opal,
4. Pembuatan serat gelas.
Setelah mengikuti pelatihan, para perajin telah mampu untuk membuat sendiri gelas opal sebagai bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan manik-manik, sehingga dapat menjawab kesulitan yang dialami selama ini.
Share:
Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin