Pada hari Senin, 28 Mei 2012 telah dilaksanakan pembukaan pelatihan di Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta yang merupakan hasil kerjasama dengan 3 instansi pemerintah daerah. Masing-masing pelatihan akan berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 28 Mei s.d. 1 Juni 2012 dengan jumlah peserta sebanyak 21 orang dan 12 tenaga pendamping. Adapun instansi yang melakukan kerjasama pelatihan adalah Disperkop UKM Kabupaten Pontianak, Disperindagkop UKM Kota Cirebon, dan Disperindagkop UKM Kabupaten Ketapang.
Pelatihan Kerajinan Serat Nanas, yang diikuti oleh 6 perajin dan 3 pendamping, dibuka oleh Kepala Bidang PEKAT Bapak Sujanarto, SE. Dalam sambutannya, Kepala Bidang PEKAT menyampaikan bahwa pelatihan diharapkan mampu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta menumbuhkan kreatifitas para perajin dalam memanfaatkan potensi daerah di Kabupaten Pontianak, sehingga menghasilkan produk yang unik dan menarik, disamping melakukan transfer teknologi. Sementara itu Bapak Wayan Sentanu, ST. M.Eng dari Disperkop dan UKM Kabupaten Pontianak mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan yang baik untuk menimba keterampilan dan pengalaman sehingga diharapkan para peserta mengikuti pelatihan dengan serius.
Pada kesempatan yang sama, bertempat di Aula Lantai II, dilakukan pembukaan Pelatihan Batik Pewarnaan Sintetis. Pelatihan tersebut akan berlangsung selama 5 hari dan diikuti sebanyak 10 orang peserta dibuka oleh Kabid PJT Bapak Drs. Handoyo didampingi oleh Kabid Perindustrian Kota Cirebon Bapak Rojali. Dalam sambutannya, Bapak Drs. Handoyo menyampaikan bahwa selain dibekali keterampilan dan pengetahuan, perajin sebaiknya mampu membedakan ciri-ciri batik dan mengajukan permohonan sertifikasi batikmark. Adapun tujuan sertifikasi batikmark yaitu : 1) Memberikan jaminan mutu batik Indonesia, 2) Meningkatkan kepercayaan konsumen dalam negeri maupun luar negeri terhadap mutu batik Indonesia, 3) Memberikan perlindungan hukum dari berbagai persaingan tidak sehat di bidang Hak Kekayaan Intelektual dalam perdagangan dalam negeri maupun internasional, 4) Memberikan identitas batik Indonesia agar masyarakat Indonesia dan asing dapat dengan mudah mengenali batik buatan Indonesia.
Pelatihan Tempurung Kelapa dibuka oleh Kepala Seksi Pelatihan Bapak Drs. A. Wisnu Pamungkas, M.Si di dampingi Ibu Nuning dengan jumlah peserta sebanyak 5 orang dan 2 pendamping. Pada kesempatan tersebut Kepala Seksi Pelatihan menyampaikan bahwa BBKB Yogyakarta sebagai institusi yang berada dibawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kemenperin dalam memberikan layanan pelatihan bersifat terbuka sehingga informasi apapun yang di minta oleh para perajin akan diberikan oleh instruktur. Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama dengan Disperindagkop UKM Kabupaten Ketapang.
Sumber: www.batik.go.id
Share:Copyright © 2016 All rights Reserved | Template by Tim Pengelola Website Kemenperin