KEGIATAN KEMENPERIN

Jumpa Pers Dirjen IKM: Konverter Kit Produksi IKM Aman


Rabu, 28 Maret 2012

JAKARTA--Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah dalam jumpa pers Rabu (28/3) mengenai Konverter Kit yang diproduksi oleh Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) mengatakan bahwa konverter kit produksi IKM lokal tersebut aman untuk digunakan.

Kenaikan harga BBM menjadi momen penting untuk mempercepat realisasi program konversi BBM ke BBG dan tidak ada alasan untuk tidak mendukung. Sehingga produk ini harus berkualitas agar diterima masyarakat.

Dirjen IKM mengharapkan agar Uji kelayakan produk ini dipercepat dan dikawal terus, bahkan dirinya bersedia menjadi marketing agent untuk meyakinkan konsumen bahwa produk ini adalah pilihan terbaik. Selain itu, Kemenperin sudah mendapatkan komitmen jaminan pasokan gas dari Dirjen Migas Evita Legowo.

Ditegaskan bahwa Program ini, merupakan program bersama, sehingga jangan sampai kita hanya impor konverter kit, tetapi tidak berusaha agar lokal bisa memproduksi. Terutama di luar pulau Jawa. “Karena itu, kami terus berkoordinasi. Mempersiapkan segala legalitasnya demi kepercayaan masyarakat," ujar Euis.
Seperti diketahui, Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) mengklaim siap memproduksi 2 ribu unit konverter kit. Saat ini, KIKO sedang memfinalisasi proyek tersebut. Termasuk, penyelesaian uji kelayakan di Badan Pengkajian dan Penetapan Teknologi (BPPT).

Sementara itu Ketua KIKO M Kosasih mengatakan, bahwa harga konverter kit yang akan dipasarkan diperkirakan berada pada kisaran Rp 7,5-10 juta per unit, namun angka itu di luar biaya tabung gas. Pasalnya, konverter kit tersebut, memanfaatkan tabung gas LPG fleksibel, yakni ukuran 3 atau 12 kg.

"Soal biaya produksi, kami sedang menghitung. Saat ini, 10 IKM anggota KIKO yang memproduksi sedang melakukan pembahasan. Selain itu, kami bekerja sama dengan 10 bengkel untuk pelatihan pemasangan. Jadi, nanti langsung ada after salesnya. Kami sedang persiapkan, dalam 3 bulan ke depan agar bisa dirilis. Tergantung uji kelayakannya nanti, kami berharap kawalan dari Bu Dirjen (Dirjen IKM Euis Saedah)," kata Kosasih.*** (Puskom-yi)

Share:

Kegiatan Lainnya  

Twitter