BERITA INDUSTRI

Industri Kosmetik Nasional Tumbuh 20%


Selasa, 20 Maret 2018

Sumber : Investor Daily (20/03/2018)


JAKARTA – Industri kosmetik nasional mencatatkan kenaikan pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017.


Kenaikan pertumbuhan hingga double digit ini didorong permintaan besar dari pasar domestik dan ekspor seiring tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.


“Saat ini, produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum wanita yang merupakan target utama dari industri kosmetik. Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik juga mulai berinovasi pada produk kosmetik untuk pria dan anak-anak,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (19/3)


Kementerian Perindustrian, menurut Airlangga, telah menempatkan industri kosmetik sebagai sektor andalan sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.


Industri kosmetik di dalam negeri bertambah sebanyak 153 perusahaan pada tahun 2017, sehingga saat ini jumlahnya mencapai lebih dari 760 perusahaan.


Dari total tersebut, sebanyak 95% industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dan sisanya industri skala besar.


“Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa dari mereka sudah mampu mengekspor produknya ke luar negeri seperti ke Asean, Afrika, Timur Tengah dan lain-lain. Pada 2017, nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai US$ 516,99 juta, naik dibandingkan tahun 2016 sebesar US$ 470,30 juta,” jelas dia.


Airlangga mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu pasar kosmetik yang cukup besar sehingga bisnis ini akan prospektif dan menjanjikan bagi produsen yang ingin mengembangkannya di dalam negeri.


Potensi pasar domestik ini, antara lain meningkatnya jumlah populasi penduduk usia muda atau generasi millenial. Potensi lainnya, kata dia, adalah tren masyarakat untuk menggunakan produk alami (back to nature), sehingga membuka peluang munculnya produk kosmetik berbahan alami seperti produk-produk spa yang berasal dari Bali.


“Produk-produk spa ini cukup diminati oleh wisatawan luar negeri. Dengan branding yang baik, diharapkan produk kosmetik nasional dapat mencapai kesuksesan seperti produk-produk kosmetik dari Korea Selatan,” tutur dia.


Di samping itu, Airlangga menambahkan, perlunya kegiatan promosi yang masif terhadap produk kosmetik lokal sehingga bisa semakin dikenal di pasar internasional.


“Generasi milenial kita juga menjadi kunci penting dalam inovasi pemasaran ini, yaitu lewat media sosial mereka karena lebih efektif dan less costly. Bahkan, di Korea, mereka konsisten memberikan paket kosmetik sebagai souvenir,” jelas dia.


Airlangga mengungkapkan, di negara-negara Asean sendiri sudah mulai fokus mengembangkan potensi wellness industry, yang meliputi industri farmasi, herbal, dan kosmetik.


“Maka kita juga tidak boleh ketinggalan. Kita bersaing dengan market leaderdi Asia, yaitu Korea. Pada saat yang sama, Thailand juga tengah melakukan pengembangan industri di sektor-sektor tersebut,” tegas dia. (epa)



Share:

Twitter