KEGIATAN KEMENPERIN

Kunjungan Kerja Menperin Saleh Husin Meninjau Objek Industri Strategis di Jepang


Jumat, 19 Februari 2016

Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan kunjungan kerja ke Jepang selama dua hari, 18 – 19 Februari 2016. Selain bertemu dengan para pelaku usaha Negeri Sakura, pada kunker kali ini, Menperin bersama Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, Dirjen ILMATE Kemenperin I Gusti Putu Suryawirawan, dan Aase Perindustrian pada KBRI Tokyo Doddy Rahardi meninjau industri strategis berbasis teknologi tinggi seperti sektor otomotif dan smelter.


Pada agenda pertamanya, Menperin melakukan pertemuan dengan Executive Vice President Toyota Motor Corporation (TMC), Seiichi Sudo. Dari hasil pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Grup Toyota Motor Corporation akan meningkatkan investasi di Indonesia pada tahun 2016 sebesar Rp 5,4 triliun.


Menperin memberikan apresiasi terhadap kepercayaan Toyota yang terus berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu tujuan investasi dan basis produksi mobil Toyota hingga kini.


Usai pertemuan itu, Menperin melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi pabrik mobil Toyota sekaligus melihat langsung proses perakitannya di Motomachi Plant, Nagoya, Jepang. Saat itu, Menperin juga sempat memperhatikan mobil berbahan bakar hidrogen Toyota Murai dengan didampingi Wakil Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono dan Manajer Proyek Toyota Motor Corporation Ron Haigh.


Kunjungan selanjutnya, Menperin menyambangi pabrik Mitsubishi (Okazaki plant) dan pusat pengembangan (Development Group Headquarters). Delegasi Kemenperin diterima langsung oleh Presiden dan Chief Operating Officer Mitsubishi Motor Corporation/MMC Tetsuro Aikawa.


Di sana, secara khusus, Menperin bertemu langsung dengan 78 karyawan Mitsubishi asal Indonesia yang tengah mengikuti pendidikan dan pelatihan di Jepang. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 102 orang yang akan menjalani pelatihan serupa.


Menjelang petang, Menperin melanjutkan kegiatannya dengan bertemu Gubernur Aichi-Nagoya, Hideaki Ohmura di Nagoya, Jepang. Pada pertemuan tersebut, Menperin menegaskan pihaknya terus mendorong industri manufaktur yang berasal dari Nagoya, Jepang agar dapat meningkatkan investasi di Indonesia. Penanaman modal diharapkan menyasar di sektor industri yang memberikan nilai tambah seperti komponen otomotif dan industri antara serta hilir.


Di tempat yang sama, Menperin juga melakukan pertemuan dengan Nagoya Chamber of Commerce & Industry, semacam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) di Indonesia. Hadir pada pertemuan itu ialah Chairman Nagoya Chamber of Commerce & Industry Tokuichi Okaya, President Nagoya Chamber of Commerce & Industry Takatoshi Hosoya, dan dua anggota lainnya Toshiaki Baba (Managing Director Okaya & Co Ltd) dan Honda Yoshitaka (Presdir Okaya Indonesia).


Di akhir agendanya hari itu, Menperin menyempatkan bertemu dengan Presiden Sango Corporation Co Ltd, Kozo Tsunekawa. Sango merupakan perusahaan global asal Jepang yang memiliki spesialisasi produksi sistem exhaust otomotif, selain menghasilkan komponen bodi mobil dan produk dari baja berpresisi tinggi.


Pada tanggal 19 Februari 2016, Menperin bersama rombongan mengunjungi smelter tembaga (copper) milik Mitsubishi Materials di Naoshima, Jepang. Saat itu, Menperin disambut oleh Chairman Mitsubishi Materials Corporation Hiroshi Yao serta Managing Mitsubishi Director and President Metal Company Materials Corporation Osamu Iida.


Menperin mengatakan, pihaknya terus mendorong industri pengolahan dan pemurnian hasil tambang (smelter) memperluas produksi dan investasi sehingga menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi. Langkah itu diharapkan memperkuat struktur industri karena memasok kebutuhan bagi industri lainnya.


Selanjutnya, delegasi Kemenperin bertemu dengan Kansai Economic Federation (Kankeiren) di Osaka. Organisasi ekonomi yang berdiri sejak 1946 ini, memiliki anggota sebanyak 1300 industri jasa dan manufaktur; perguruan tinggi; dan organisasi lainnya.


Bulan Maret mendatang, lanjutnya, Kankeiren akan mengunjungi Indonesia, salah satunya ke Kemenperin, untuk berdialog dan menjajaki peningkatan kerja sama lebih erat. Tahun ini, mereka akan memberikan pelatihan moulding kepada industri kecil dan menengah (IKM) Indonesia.


Menperin pun mengatakan pemerintah Indonesia mengundang perusahaan Jepang khususnya anggota Kankeiren untuk menambah penanaman modal di Indonesia. "Kami berterimakasih atas kontribusi Kankeiren dalam meningkatkan kapasitas SDM tenaga kerja Indonesia, investasi dan pengembangan industri bernilai tambah," pungkasnya.



Share:

Kegiatan Lainnya  

Twitter